HUBUNGAN ANTARA FASE MERANGKAK DENGAN DAYA KONSENTRASI ANAK USIA DINI (Penelitian di Kelompok B RA Al Fadliliyah Darussalam Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara fase merangkak dengan daya konsentrasi anak usia dini. Perkembangan anak merupakan sebuah proses panjang yang memiliki fase-fase penting untuk dilalui. Merangkak adalah fase penting dalam tahapan perkembangan bayi, karena berkaitan dengan perkembangan otak. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan merujuk model Creswell, J.W. dalam pengumpulan data teknik yang digunakan adalah dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan analisis data penelitian menunjukkan bahwa 1). Kesulitan untuk berkonsentrasi ditunjukan oleh anak yang tidak mengalami fase merangkak ketika proses pembelajaran berlangsung, mereka tidak dapat memusatkan perhatian pada sebuah benda dan memiliki kemampuan problem solving (memecahkan masalah) yang buruk karena daya konsentrasi yang rendah. Hal ini akan berdampak juga bagi tumbuh kembangnya di masa depan. 2). Kurangnya daya konsentrasi yang dimiliki anak yang tidak merangkak membuat mereka tidak mampu menyerap pelajaran atau informasi secara baik, ketidakmampuan anak untuk menyerap pelajaran atau informasi dengan baik menyebabkan prestasinya berada di bawah anak lainnya. 3). Gangguan psikologis berupa rasa kurang percaya diri, rendah diri, dan malu sangat mungkin terjadi. Apabila anak mengalami gangguan psikologis tersebut, maka pada umumnya anak akan mencari perhatian untuk menunjukan jati dirinya dengan melakukan kegiatan-kegiatan di luar kebiasaannya yang terkadang negatif sehingga berpotensi menimbulkan kenakalan remaja di masa yang akan datang.
References
Creswell. J. W. (1994). Research Design Qualitantive & Quantitative Approaches. London. New Delhi: Sage.
Donna, dkk. (2008). Buku Ajar Keperawatan Pediatric. Jakarta : EGC.
Hurlock B Elizabeth. (1978). Perkembangan Anak Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Harriet G. William. (1983). Perceptual and Motor Development. USA : Prentice-Hall, Inc.
Hembing Wijayakusuma. (2004). Psikoterapi Anak Autisma. Jakarta : Pustaka Populer Obor.
Hidayat, A. Aziz Alimul. (2011). Ilmu Kesehatan Anak Untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika.
Masitoh, M.Pd dkk. (2005). Pendekatan Belajar Aktif Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional
Moleong. L. J. (2001). Metodologi Penelitian Kualitatif (Cetakan Keempat Belas). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Meadow Roy, dkk. 2005. Lecture Notes Pediatrika edisi ketujuh. Jakarta : PT. Erlangga
Poerwandari. E. K. (1998). Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi. Jakarta: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3) Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
Ratih Zimmer Gandasetiawan. 2009. Mendesain Karakter Anak melalui Sensomotorik. Jakarta : Libri.
Siswanto, (2007). Kesehatan Mental; Konsep, Cakupan, dan Perkembangannya, Yogyakarta: Penerbit ANDI
Slamet, (2010). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta,
Suherman. (2000). Buku Saku Perkembangan Anak. Jakarta : EGC.
Suparlan. P. (1994). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Program S-2 Kajian Wilayah Amerika Universitas Indonesia.
Suyanto, Slamet Dkk. (2005). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.